MATARAM-Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) melakukan pelatakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan Universitas Muhammadiyah Mataram. Peletakkan batu pertama tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), diwakili Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Badan Pembina Harian UMMAT, Para Pimpinan dan Civitas akademika di lingkungan Universitas Muhammadiyah Mataram. (3/10)
Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan kuliah umum dengan tema “Membangun Kesadaran Literasi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Bapak Drs. Muhammad Syarif Bando, MM. menjadi pembicara tunggal dalam kegiatan yang dilaksanakan di aula Lantai III Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Kegiatan yang cukup antusias diikuti oleh mahasiswa D3 Ilmu Perpustakaan FISIPOL UMMAT dan mahasiswa-mahasiswa fakultas lain tersebut juga dihadiri oleh Asosiasi Perpustakaan dan Pustakawan NTB, Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Daerah se-Pulau Lombok, Akademisi, dan Penggiat Literasi se-Pulau Lombok.
Dalam sambutannya, Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, menjelaskan bahwa eksistensi perguruan tinggi dapat dilihat dari kualitas informasi yang tersedia di perpustakaannya.
“Maju tidaknya sebuah perguruan tinggi dapat kita lihat dari keberadaan perpustakaan dan berapa banyak orang yang mengunjunginya”, jelas Drs. Muhammad Syarif Bando, MM.
Lebih lanjut, beliau menegaskan, perpustakaan tidak hanya menjadi kata benda yang menunjukkan sebagai tempat/gudang ilmu. Perpustakaan harus menjadi jantung atau pusat studi yang akan menggerakkan seluruh aktifitas dan kreatifitas keilmuan baik mahasiswa maupun masyarakat umum sesuai dengan kompetensi dan kebutuhan masing-masing.
“Perpustakaan menjadi jantung peradaban dan sumber ide dalam menjalankan aktifitas dan kreatifitas kehidupan yang lebih maju”, tegasnya.
Beliau menambahkan bahwa revolusi industry 4.0 sekarang merupakan produksi massal yang salah satunya bisa diwujudkan dengan gerakan literasi yang berkelanjutan. Misalnya ditandai dengan kemampuan membaca cepat dan tepat. Dengan begitu, kemampuan menangkap informasi jauh lebih cepat dan akurat hanya dengan hitungan menit.
“Gerakan literasi yang berkelanjutan akan mampu mengarahkan masyarakat menuju kehidupan yang solutif dalam menyelesaikan masalah. Masyarakat diajarkan untuk tidak berjibaku dengan teori tapi lebih dituntut untuk melakukan aplikasi berdasarkan hasil bacaan dari gerakan literasi yang mereka tekuni”, tambah Kepala Perpusnas RI tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Mataram menyambut hangat Kepala Perpustakaan Nasional RI. Beliau mengucapkan selamat datang di amal usaha muhammadiyah, selamat datang di UMMAT, dan selamat datang di rumah sendiri.
“Bapak Syarif Bando ini adalah orang Muhammadiyah, datang ke kampus UMMAT artinya datang ke rumah sendiri”, ucap Dr. Arsyad Gani kepada seluruh tamu undangan dan civitas akademika UMMAT yang hadir.
Beliau berharap, dengan dilakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan UMMAT tersebut dapat meningkatkan kesadaran literasi baik masyarakat kampus maupun masyarakat umum. Dengan begitu, kesejahteraan kehidupan akan dapat ditingkatkan sehingga IPM Provinsi Nusa Tenggara Barat bisa berada pada level yang lebih tinggi.
“Semoga dengan peletakan batu pertama pembangunan gedung perpustakaan ini menjadi langkah awal bagi UMMAT untuk berkontribusi demi kemajuan daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Barat khususnya serta Indonesia pada umumnya. Dengan melakukan gerakan literasi berarti kita menjemput suatu kemajuan”, tutup Rektor UMMAT. (Dhie)